Kepala Desa Jagaraga M. Hasyim |
Rehab dan renovasi Kantor Desa Jagaraga ditandai dengan peletakan batu pertama pada Kamis (09/05) pagi. Turut hadir, Pj Bupati dalam hal ini diwakili Asisten 3 Lobar, Suparlan, anggota DPD RI, Evi Apita Maya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lobar, H.L. Moh. Hakam, Ketua Baznas Lobar, TGH M. Taisir, serta para tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat Desa Jagaraga.
Dalam sambutannya, Kepala Desa (Kades) Jagaraga, Muh. Hasyim, S.T., mengaku, anggaran untuk tahap pertama bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp. 145 Juta, Dana Bagi Hasil Pajak (BHP) Rp. 85 Juta, dan Dana Desa (DD) Rp. 23 Juta. Sedangkan total anggaran keseluruhan sesuai Rancangan Anggaran Belanja (RAB) sebesar Rp. 900 Juta.
"Rehab dan renovasi gedung juga tidak lepas dari dukungan warga desa dan para tokoh lintas agama, khususnya di desa Jagaraga," ucap Hasyim.
Rehab dan renovasi gedung Kantor Desa Jagaraga, merupakan bagian dari impiannya sejak dilantik sebagai kepala desa. Selain kantor desa, ada beberapa impian lain yang akan diwujudkan tahun ini dan telah dituangkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes).
Diantaranya pembangunan GOR Mini yang akan dinamakan 'Jaga Raga'. Bangunan GOR Mini ini lokasinya di Lapangan Desa, dengan panjang 90 m² dan lebar sekitar 60 m². Untuk design, Pemerintah Desa Jagaraga melibatkan konsultan.
"GOR Mini ini akan dibuka pada malam hari dan disewakan untuk umum. Lantai 2 GOR ini akan kami bangun tribune untuk penonton VIP. Temboknya akan dibuatkan dari kaca, untuk memudahkan penonton menyaksikan pertandingan secara langsung," bebernya.
Pihaknya juga akan menyediakan sejumlah kafe dan angkringan tepat di bawah tribun. Sedangkan di sepanjang kali di pinggir lapangan, akan disediakan lapak untuk para pedagang. "Jadi para atlet nanti, bisa bersantai setelah berolahraga. Ini akan menghidupkan perekonomian pedagang lokal," imbuhnya.
Selanjutnya, sambung Kades Jagaraga, ialah pembangunan potensi desa wisata. Moderasi beragama di Desa Jagaraga melahirkan aset berupa seni dan budaya yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata.
"Konsep GOR Mini tadi bersamaan dengan pembangunan potensi wisata. Ini terkolerasi dengan aset seni dan budaya. Seperti Cepung, Bale Ganjong dan Sanggar Tari," ujarnya.
Demi menyempurnakan potensi tersebut, pihaknya akan menyulap lokasi eks galian C di Dusun Lamper seluas 15 hektar, menjadi Taman Mini 'Jagaraga Asri', sebagai destinasi wisata lokal.
"Kami memanfaatkan akses berupa jalan usaha tani. Akses ini berasal dari hibah para pemilik lahan sawah. Jaraknya sekitar 2 kilometer menuju taman mini. Ini bagian dari konsep brilian tadi," sebut Kades Jagaraga.
Taman mini ini akan dihiasi dengan kuliner khas Lombok, sangat cocok untuk para wisatawan lokal, khususnya para Gen Z. "Kami akan menyediakan makanan tradisional. Mulai dari serabi, pelecing kangkung dan banyak lagi. Kualitas rasa kami jamin," Jamin Hasyim.
USAHA AIR KEMASAN
Kades Jagaraga juga tidak ingin menyia-nyiakan potensi lainnya, yaitu Pamsimas. Sehingga, ia akan memanfaatkan Pamsimas, sebagai usaha air kemasan. "Untuk mesinnya, kami melibatkan perusahaan dari Jakarta. Yaitu PT Pertamindo Teknologi," bebernya.
Mesin produksi air kemasan yang akan diorder Kades Jagaraga, berkapasitas 4 line. Mesin ini dibeli dengan harga Rp. 350 Juta. Ke depan, usaha akan menyerap tenaga kerja lokal dan keuntungannya, akan dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran warga desa.
"Soal kelayakan dan kualitas air, PAMSIMAS kami jamin aman. Tinggal kami urus izin dari pihak berwenang. Salah satunya BBPOM. Nanti bisa kita pasarkan secara luas hingga ke luar Kecamatan Kuripan," terangnya.
Kades Jagaraga menegaskan, anggaran akan digunakan untuk membangun usaha air minum desa, bersumber dari dana desa (DD). Setelah klir di tahun ini, pengelolaannya akan diserahkan ke BUMDes.
PANEN PUJIAN
Pj Bupati Lobar diwakili Asisten 3, Suparlan, mengaku bangga dengan keberanian Kades Jagaraga untuk membangun wilayahnya. Terlebih di tengah kondisi warga yang majemuk yang tentu saja penuh dengan dinamika sosial.
Sehingga ia menilai, apa yang menjadi upaya kades tersebut, masuk dalam Jargon 'SIGAP', singkatan dari Sinergis, Inovatif, Gigih, Amanah dan Profesional.
"Kades Jagaraga merupakan pemimpin yang masuk dalam kriteria Jargon Lobar. Harapan saya, jangan sampai konsentrasi hilang karena riuk- riuk kecil. Tetap fokus melayani masyarakat dan membangun desa," harapnya.
Pujian senada disampaikan Ketua Baznas Lobar, TGH M Taisir, L.c.,M.A ia menilai, berkat gaya kepemimpinan Kades Jagaraga, kantor yang telah lama terbengkalai, kini hidup kembali.
"Itu namanya manusia yang hidup dalam kehidupan. Di tengah-tengah masyarakat, Kades Jagaraga merupakan Problem Solver, bukan Trouble Maker. Semangatnya menghidupkan, bukan mematikan," pujinya.
Pada kesempatan tersebut, tokoh yang kerap disapa TGT ini berkomitmen, akan membantu Kades Jagaraga dengan anggaran yang ada di Baznas Lobar maksimal Rp. 10 Juta. Sebaliknya, ia juga mengingatkan warga Desa Jagaraga agar mendukung rehab kantor desa dengan semangat kolaborasi, untuk mempercepat pembangunan kantor desa secara utuh.
"Saya yakin dengan semangat kolaborasi, insa Allah kantor desa dapat terbangun dalam kurun waktu dua tahun," tutupnya.(Ham).
0 Komentar