Breaking News

Kisah Inspiratif Remaja Yatim Keturunan Sasak Raih Juara Umum Pencak Silat Internasional bersama Kontingen DKI Jakarta

Khaerunnisya pesilat remaja keturunan Sasak yang meraih juara umum 1 kategori remaja di ajang bergengsi 3rd International Indonesian Pencak Silat Championship di Medan, Sumatera Utara.

Mandalikaplus.com - Jakarta, Semangat pantang menyerah seorang remaja bernama Khaerunnisya patut menjadi inspirasi banyak orang. (17/08/2025).


Remaja yang saat ini duduk dibangku kelas 1 SMA di DIKLAT POPP (Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar) DKI Jakarta, Ica (sapaan akrabnya) yang lahir di Jakarta, Tanggal 17 November 2009 ini berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang bergengsi 3rd International Indonesian Pencak Silat Championship 2025. Di Medan, Sumatera Utara.


Di ajang yang diikuti 80 Negara, 34 Provinsi, 100 perguruan, dan 5.000 peserta tersebut, Ica sukses meraih Juara Umum 1 Kategori Remaja dan sebagai Pesilat Terbaik Putri Remaja Kelas B serta membawa pulang hadiah sebesar Rp.20 Juta.


Ica adalah gadis keturunan Sasak Lombok, anak dari pasangan almarhum Abdul Aziz asal Gelogor, Kediri, dan Emy Sulastri, asal Telage Waru, Labuapi  Lombok Barat. Ibunya seorang koki di Salah satu Rumah Makan di Wilayah Halim P., Jakarta Timur. Sejak kelas 4 SD ia tumbuh tanpa sosok ayah setelah Abdul Aziz wafat. Ibundanya yang sederhana menjadi tulang punggung keluarga, ditemani dukungan moral dari keluarga besar.


Selain itu, Ica memiliki seorang kakak, Muhammad Alwi, yang kini sedang menempuh pendidikan di UIN Mataram. Meski berbeda kota, sang kakak selalu memberi doa dan semangat dari kejauhan.


Pada saat Ica dan Amaq Fahmi berkunjung ke Wisma PHI Jakarta, untuk memberi semangat kepada tim penari kolosal NTB yang sedang bersiap tampil di Istana Merdeka pada apel bendera 17 Agustus 2025, dalam rangka hari kemerdekaan Republik Indonesia. Ia  menceritakan, meski terlahir sebagai anak yatim, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berprestasi. Ia justru menjadikan kondisi hidupnya sebagai motivasi untuk membanggakan ibunda tercinta.


“Semua ini untuk ibu saya. Beliau sudah berjuang keras membesarkan saya. Saya ingin membalasnya dengan prestasi,” ungkap Ica penuh haru.


Perjalanan Ica di dunia silat tidak pernah ia tempuh sendiri. Ia selalu mendapat pendampingan dan dukungan dari Amaq Fahmi, selaku Divisi Humas Laskar Sasak DPD Jabodetabek.


“Ica ini anak yang luar biasa. Meski hidup dalam keterbatasan sebagai anak yatim, ia punya semangat juang yang tinggi. Kami dari Laskar Sasak DPD Jabodetabek akan terus mendampingi dan mendukungnya agar bisa terus mengukir prestasi,” ujar Amaq Fahmi penuh bangga.


Sebelum meraih gelar internasional, Ica telah menorehkan sejumlah prestasi, antara lain:

Piala Panglima 2024

Piala Menpora 2023

Piala KONI DKI 2024

Piala Kasad 2024

Piala KONI 2023


Meski terlahir sebagai anak yatim, Ica membuktikan bahwa mimpi bisa diraih dengan doa, kerja keras, dan dukungan orang-orang yang peduli. Prestasinya bukan hanya membanggakan sekolah dan keluarganya, tetapi juga menjadi bukti bahwa anak yatim keturunan Sasak Lombok pun bisa mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.(AL)

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close